ROKETSLOT – Marc Andre ter Stegen ibarat sedang berada di tengah badai tornado walau statusnya sebagai kiper utama Barcelona telah dicabut tapi keputusannya tetap bertahan di Barcelona hingga januari 2026.
Baca Berita Sebelumnya :
Chelsea Juara Piala Dunia Antarklub 2025
Sinisuka Comeback di Japan Open 2025
Barcelona Putuskan Ter Stegen Tak Masuk Rencana & Joan Garcia Jadi Kiper Utama

ROKETSLOT – Sejauh ini, Barcelona telah menyatakan secara tegas bahwa Ter Stegen tidak lagi masuk dalam rencana tim mereka musim ini. Oleh karena itu, Joan Garcia dipilih menjadi penjaga gawang utama, sedangkan Wojciech Szczesny direncanakan sebagai pelapis. Namun, Ter Stegen tetap enggan meninggalkan klub.
Selain itu, beberapa klub mulai mempertimbangkan untuk merekrutnya, dan Galatasaray muncul sebagai yang paling antusias. Meski demikian, kiper Jerman berusia 33 tahun tersebut, yang memperkuat Barcelona sejak 2014, terus menegaskan bahwa dia ingin bertahan dan berjuang hingga akhir musim.
Walaupun banyak pihak terkejut dengan langkah Barcelona, keputusan itu jelas menunjukkan arah baru yang ingin mereka ambil. Joan Garcia secara resmi ditunjuk sebagai penjaga gawang utama, dan kepercayaan besar yang diberikan menunjukkan bahwa masa Ter Stegen telah berakhir.
Di sisi lain, Szczesny akan memberikan ketenangan dan pengalaman sebagai pelapis. Manajemen dan pelatih menilai kombinasi keduanya cukup untuk menghadapi musim penuh yang penuh tantangan, khususnya dalam aspek keuangan dan performa.
Sementara itu, Ter Stegen tidak memiliki tempat dalam skuad utama. Dia tidak akan bermain, tidak masuk dalam rotasi, dan harus mencari klub baru. Kendati begitu, keputusan Ter Stegen untuk bertahan memicu konflik internal yang sampai kini belum menemukan solusi.
Berita Terpopuler :
Port FC Juara Piala Presiden 2025
Marc Marquez Juara MotoGP Jerman 2025
Prediksi Chelsea vs PSG Tanggal 14 Juli 2025
Ter Stegen Memilih Bertahan Meski Ada Tekanan Finansial

ROKETSLOT – Selain posisi yang ditempati di lapangan, Ter Stegen juga merasa klub memperlakukannya secara tidak adil. Ia mengungkapkan kekecewaan, terutama ketika pada akhir musim lalu, namanya sering disebut dalam informasi internal. Oleh karena itu, perasaan kecewa itu semakin mendalam.
Ter Stegen berpendapat bahwa klub sengaja menciptakan cerita tentang perselisihan di ruang ganti guna melemahkan posisinya. Ia menilai bahwa upaya dan kontribusinya selama bertahun-tahun tidak dihargai. Akibatnya, Ter Stegen merasa tersisih dari lingkungan tim.
Kini, Ter Stegen terus berjuang untuk membuktikan kualitas dirinya. Ia yakin, performa yang konsisten, bukan perundingan, akan membantu dirinya mendapatkan kembali posisi utama. Karena itu, Januari menjadi momen tepat untuk menilai segala kemungkinan, termasuk potensi pindah klub.
Dalam upaya Barcelona menekan biaya gaji, mereka memasukkan Ter Stegen dalam daftar pemain penting yang ingin dilepas. Namun, mereka berharap kiper tersebut mau mengorbankan sebagian hak finansialnya demi kepentingan bersama. Sayangnya, situasi itu tidak mudah dihadapi.
Dengan kontrak tersisa tiga tahun dan tanpa jaminan klub pengganti yang jelas, Ter Stegen memilih bertahan. Keputusan itu memunculkan dilema baru bagi manajemen: bagaimana mengelola beban finansial sekaligus menjaga keharmonisan ruang ganti.
Agennya terus menjalin komunikasi dengan beberapa klub. Akan tetapi, sejauh ini mereka hanya bersikap menunggu. Semua bergantung pada keputusan akhir sang kiper: apakah ia memilih bertahan demi harga diri atau pergi untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak.